Puisi

Penantian

Hari demi hari
Berlalu tanpa adanya detakan
Detakan jam dinding
yang seakan buntu
bersama pupusnya harapan

Derai air mata
Tumpah
tumpah
seiring jeritan seorang anak yang kehilangan bapak

Sesosok lelaki
Yang hilang entah kemana?
yang kehadirannya selalu dinanti
Dinanti seorang anak
yang menunggu malam
tuk sekedar mendapat
sekadar cinta..

Semangat sumpah pemuda telah luntur dari hati muda-mudi bangsa Indonesia

28 Oktober 1928 merupakan hari dimana peristiwa penting terjadi di Indonesia terjadi.
Peristiwa dimana seluruh pemuda dan pemudi di Indonesia berkumpul untuk menyerukan suatu ikrar yang masih mengumandang hingga saat ini. tetapi, semakin lama syair itu semakin kian luput dari pendengaran kita bahkan, hampir tak pernah dikumandangkan lagi.
Pemuda pemudi Indonesia seolah-olah telah tertelan sendiri dengan ucapan pemuda pemudi terdahulu, semakin tenggelam dengan pembaharuan zaman ini, yang semakin mengkukuhkan seberapa kukuh para kaum tirani yang semakin mengikis pikiran-pikiran pemuda bangsa untuk semakin melupakan sejarah bangsanya.
Tetapi dibalik itu masih ada pemuda pemudi bangsa yang terus bergerak dan berjuang membangun kembali semanagat pemuda pemudi bangsa untuk mengukuhkan semangat sumpah pemuda yang yang telah dikumandangkan para pendahulunya. apakah saya, kita, kalian dan mereka merupakan salah satu dari pendukung para tirani yang melunturkan nilai nilai sumpah pemuda, ataukah merupakan orang-orang yang rela bergerilya tuk mengobar semangat perjuangan sumpah pemuda di saat ini, di zaman ini, dan seterusnya. ??