Kamis, 31 Oktober 2013

Puisi

Penantian

Hari demi hari
Berlalu tanpa adanya detakan
Detakan jam dinding
yang seakan buntu
bersama pupusnya harapan

Derai air mata
Tumpah
tumpah
seiring jeritan seorang anak yang kehilangan bapak

Sesosok lelaki
Yang hilang entah kemana?
yang kehadirannya selalu dinanti
Dinanti seorang anak
yang menunggu malam
tuk sekedar mendapat
sekadar cinta..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar